Memutihkan Gigi , Perlukah???

Ketika kita berkaca di cermin, kadang kita mengamati gigi kita. Dan tidak jarang kita juga minta pendapat teman-teman dekat kita mengenai gigi kita. Apakah gigi kita berwarna kecoklatan atau kehitaman?. Dan biasanya gigi yang berwarna kecoklatan atau kehitaman dimiliki oleh mereka yang suka merokok, suka minum teh, suka minum kopi, pewarna buatan pada makanan, mengunyah tembakau terus menerus selama setahun.

Stain itulah istilah pada gigi yang kehitaman atau kecoklatan. Stain ada yang merata dan ada yang tidak merata, berupa noda-noda. Stain dapat mengurangi tingkat penampilan kita, terutama waktu berbicara, tersenyum, bahkan tertawa.

Bleaching merupakan cara untuk memutihkan gigi termasuk noda karena stain. Bleaching semakin diminati karena dapat menambah estetika gigi. Gigi menjadi kinclong sehingga kepercayaan diri bertambah. Itulah pengakuan sebagian orang yang telah menikmati hasil bleaching. Ada 2 tipe bleaching, pertama; bleaching karena faktor ekstrinsik akibat stain pada permukaan gigi. Kedua; bleaching intrinsik yang lebih kompleks karena selain melibatkan enamel, lapisan terluar gigi yang berwarna putih, juga mencapai dentin-lapisan gigi di bawah enamel yang peka terhadap rasa sakit.

Bleaching menggunakan bahan kimia hidrogen peroxide 35%, gel carbamide peroxide, atau strip carbamide peroxide 7-14% yang direaksikan dengan enamel. Reaksi ini meluruhkan stain dan sebagian enamel. Efek samping bleaching dengan teknik yang kurang tepat dapat mengikis enamel , sehingga sensitifitas gigi meningkat, artinya gigi terasa sakit jika terkena panas atau dingin. Selain itu, bahan kimia bleaching jika menempel pada gusi dapat menyebabkan nekrosis-kematian sel pada jaringan gusi.

Pada dasarnya, bleaching bekerja seperti pembersih lantai yang bertujuan untuk mengikis kotoran-kotoran yang ada di permukaannnya. Kandungan soda dalam pembersih lantai bisa menyingkirkan kotoran. Tetapi, jika terlalu sering dilakukan, bleaching akan merusak gigi dan membuat gigi menjadi sensitif.

Saat meminta bleaching, perhatikanlah baik-baik instruksi dokter gigi. Kadang-kadang pasien meminta dokter gigi terus menambah intensitas bleaching agar gigi semakin putih. Padahal semakin tinggi intensitas bleaching, artinya terkikisnya enamel semakin banyak.

Setiap individu mempunyai karakteristik warna gigi yang bervariasi satu sama lain. Tidak selalu warna putih bersih cocok dengan karakter wajah Anda. Kadangkala warna putih sedikit keruh lebih sesuai untuk karakter wajah.




Comments :

2 komentar to “Memutihkan Gigi , Perlukah???”
Unknown mengatakan...
on 

salam sahabat
wah ada ya thanxs ya sangat bermanfaat banget,good luck

!Rchymera! mengatakan...
on 

Wach terima kasih bang informasinya dan sangat berguna bagi saya yang suka merokok hehehe...:D

Pengikut