Aneh tapi nyata, itulah bayangan yang ada dibenak penulis ketika membaca beritadibawah ini. Bagaimana tidak, anak kecil yang seharusnya bermain dengan anak seusia mereka, tetapi mereka dilibatkan untuk antre sembako.
Berikut berita lengkapnya, mudah-mudahan dapat membawa manfaat.
Nina (5), terus berteriak memanggil nama ibunya. Anak kecil ini tak henti-hentinya menangis setelah petugas Satpol PP menggotong tubuhnya ke dalam halaman balai kota DKI Jakarta. Nina adalah salah satu dari puluhan bayi dan balita yang terpaksa diangkut petugas. Mereka terjebak di antara kerumunan massa yang sedang mengantre sembako (paket lebaran) yang disediakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Awalnya, mereka dibawa dan digendong sang Ibu saat berdesakan masuk di depan pintu gerbang Balaikota. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas langsung berinisiatif mengangkut bocah-bocah tersebut ke halaman balai kota.
"Ayo Ibu sini anaknya...anaknya...itu!" teriak salah seorang petugas Satpol PP, Senin, (21/9/2009).
Nina dan belasan bocah lainnya akhirnya berhasil diangkut petugas masuk ke dalam. Beruntungnya tidak ada satu pun bayi yang luka maupun pingsan akibat antrean sembako tersebut.
Setelah masuk, bocah-bocah cilik ini diamankan dalam satu tempat, agar tidak hilang. Karena mereka terus menangis, Satpol PP yang sedang bertugas pun mendadak jadi pengasuh anak. Ribuan warga rela mengantre sembako dan berdesak-desakan demi Rp 40 ribu dan paket sembako yang disediakan Gubernur DKI. Sebanyak 6000 paket telah disediakan dalam rangka hari Lebaran.
Aksi ini juga diwarnai ricuh akibat massa saling dorong saat merangsek masuk ke dalam Balaikota. Belasan orang pingsan dan dua diantaranya dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Kepala Bagian Humas Pemprov DKI Jakarta Oyong Hanna Abidin, mestinya insiden ricuh ini tidak terjadi bila masyarakat tertib dalam mengantre. "Kalau masyarakat sabar pasti tidak seperti ini," ujar Oyong. Setelah menunggu cukup lama, Nina dan teman-temannya akhirnya berhenti menangis. Mereka akhirnya kembali dipertemukan dengan orang tua mereka.
"Daripada ditinggal di rumah Mas, mending saya bawa saja," ucap sang Ibu saat ditanya mengapa anaknya dibawa mengantre.
Bagaimana menurut Anda neh...???
Hah..., Balita Antre Sembako !!!
Abdul Rochim, Selasa, 22 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kang, jangan2 ini cuma pencitraan. keep faith Allahuakbar...
tega benar ortunya nya tuh .........
preman buat onar ... wah kasihan benar
astaga teganyah....
kasihan mereka ya om
Parah.. jd orang tua tega bgt..
mendidik anknya supaya jd mental pengemis..