Waspadai Games Kekerasan
Abdul Rochim, Jumat, 15 Januari 2010Games merupakan menu favorit anak-anak ketika sedang bermain internet. Bahkan banyak warnet yang menawarkan jasa games online. Dimana games online tersebut menjadi kegemaran oleh anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun. Namun kita perlu waspada terhadap games online tersebut, terutama games online yang mengandung kekerasan.
Berhati-hatilah jika anak Anda termasuk penggemar games online atau games biasa yang mengandung kekerasan. Karena ada kecenderungan pemain games yang sarat dengan kekerasan untuk menjadi lebih agresif.
Salah satu bukti untuk kesimpulan ini datang dari studi yang dilakukan Craig Anderson dan Karen Dill dari Iowa State University, AS. Menurut kedua ahli ini, pemain violent game atau game yang bernuansa kekerasan cenderung lebih sering melakukan agresi tingkat tinggi.Tidak hanya itu, mereka juga terpantau kerap merampok atau menyerang orang lain.
Namun, penelitian ini tidak berhasil menjawab pertanyaan besar; apakah games yang membuat para pemainnya menjadi beringas ataukah kekerasan yang menarik mereka pada permainan tersebut?
Hasil penelitian terbaru dari tim University of Aachen, Jerman, mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Studi ini menyimpulkan bahwa memainkan games yang mengandung kekerasan akan menimbulkan reaksi otak yang serupa dengan melakukan tindak kekerasan secara nyata.
Studi dilakukan terhadap 13 pria berusia 16-18 tahun. Rata-rata, dalam sehari mereka bermain selama 2 jam. Mereka diminta memainkan games tentang misi menyelamatkan sejumlah sandera dari tangan teroris. Untuk menjalankan misi ini para pemain di tuntut untuk membunuh teroris yang dijumpainya.
Para peneliti memantau otak para pemain selama mereka bermain melalui MRI (Magnetic Resonance Imaging). Yang dilihat adalah bagaimana reaksi otak berubah saat terjadi interaksi dengan kekerasan dan saat permainan tidak begitu menegangkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat bertarung (melalui games) seseorang memiliki pola yang sama dengan saat seseorang melakukan kekerasan sungguhan. Itulah sebabnya studi ini dianggap memperkuat temuan penelitian lain tentang kecenderungan orang yang memainkan games kekerasan untuk melakukan tindak kriminal, penyerangan dan pencurian.
Oleh karena itu, dampingi anak-anak kita ketika bermain games yang mengandung kekerasan. Jelaskan kepada mereka mengenai nilai-nilai positif dan negatif dalam apa yang mereka lihat dan mereka mainkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bahaya tu game kekerasa..
yang berasa aj tu GTA..
Memang Harus berhati kalo anak2 main gituan.. kalo gak orang tua pantau, memberi nasehat, akan bisa meniru kayak di game..
iya
semua teknologi ngefect samping kang :)
sinetron anak anak kita jgua kasih effect buruk
kek baim itu jgua ada effetnya
anak aak jadi terlalu cepet dewasa
salam sobat
trims sharingnya,,
iya harus waspada saya,karena anak2 suka main game GTA,kan mengenai kekerasan juga tuh,,semua ditembakin.
makanya saya suka batasi waktunya ,,dan saya kasih nasehat bahwa itu cuma mainan bohongan kalau kenyataan itu tidak baik dan dosa.
Sekarang ini game dengan aksi yang sangat penuh dengan kekerasan perlu diwaspadai, karena dapat membuat orang khususnya aNak2 terispirasi melakukan adegan2 yang ia lihat di dalam game.
Setuju dah sama pendapat mas doyok.. sinetron anak-anak juga parah; sepertinya owner broadcast kurang memperhatikan sisi edukasi sebuah suguhan acara, pemerintah juga masih kurang serius menanggapinya
entah sampai kapan...
game kekerasan itu dapat merusak moral dan karakter anak anak dan juga org dewasa
Saya sendiri ngga suka main games dan saya juga ngga setuju dengan games kekerasan seperti ini...
Kalau punya anak nanti, sebisa mungkin saya akan menjaga anak saya dari hal2 buruk seperti ini.
Tapi seru mas, wkwkwkwkwkwk
memang benar sekali, saya heran kenapa game sekarang kebanyakan kekerasan. saya lebih senang jika anak saya main di FB, kan ada tuh game memelihara ikan dan berkebun sangat mendidik bagi anak saya