Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku, agama, organisasi dan kemajemukan yang lain. Dan dari banyak organisasi tersebut ada dua organisasi besar yang menjadi perhatian di tanah air Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dimana Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki peranan yang sangat dalam mencetak generasi penerus bangsa.
Yang menjadi perhatian publik khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) adalah akan digelarnya Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) Maret mendatang. Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi sebagai incumbent menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi dalam perebutan kursi ketua umum. "Tidak," kata Hasyim Muzadi.
Meski demikian Hasyim Muzadi punya harapan agar ketua umum Nahdlatul Ulama yang kelak menggantikannya mempunyai karakter yang kuat. Ada tiga hal yang diinginkan Hasyim Muzadi dari tokoh yang akan menggantikannya. Pertama, "Tokoh yang berkarakter," kata dia, Jumat 29 Januari 2010.
Berkarakter yang dimaksud Hasyim Muzadi yaitu terdiri dari tiga sisi. "Baik dari segi ideologi, pemikiran, dan kepemimpinan," ujarnya usai pembukaan temuwicara Mahkamah Konstitusi dengan Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Indonesia.
Kedua, kata Hasyim Muzadi, mudah-mudahan si tokoh ini punya kompetensi. Ketiga, Hasyim Muzadi menginginkan kemampuan manajerial dari si tokoh. "Bisa membangun manajemen di kalangan NU," ujarnya. Hasyim menjelaskan, NU merupakan organisasi yang semakin besar dan luas sehingga diperlukan karakter yang cukup kompeten dalam manajerial.
Menurut rencana Muktamar ke 32 NU akan diadakan pada bulan Maret 2010 mendatang di Makassar. Adapun kandidat calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama adalah sebagai berikut :
H Said Agil Siradj (Ketua)
KH Ir Salahudin Wahid (Gus Solah/Adik Gus Dur/Mantan Ketua)
Prof KH Ali Maschan Moesa MSi (Mantan Ketua PWNU Jatim)
Masdar F. Mas’udi (Ketua)
Achmad Bagdja (Ketua)
Slamet Effendy Yusuf
Ulil Abshar Abdalla (aktivis Jaringan Islam Liberal/JIL).
Semoga Muktamar Nahdlatul Ulama Ke-32 bulan Maret yang akan diselenggarakan di Makassar berjalan dengan lancar dan memunculkan Ketua Umum PBNU yang baru, yang bisa membawa negeri ini dari berbagai krisis. Mulai dari krisis ekonomi, krisis moral, krisis kepercayaan dan berbagai krisis yang lain. Serta dapat membentuk generasi muda yang robbani, siap dalam menghadapi era globalisasi, era pasar bebas untuk menuju masayarakat madani.
Mencari Sosok Pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) Sejati
Abdul Rochim, Jumat, 29 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Moga NU mendapatkan pemimpin sejati yang mampu membawa NU lebih maju lagi.
Seorang pemimpin memang harus lebih unggul dan lebih dari yang lain karna itu dia bisa jadi pemimpin, semoga pemimpin bisa membawa manfaat bagi kita semua
Moga pemimpin NU berikutnya mampu membwa Nu lebih maju.
pemimpin yang tidak hanya membela rakyatnya...tapi yang bisa menegakkan kebenaran atas rakyatnya...
siapapun pemimpinnya. yang mengedepankan kepentingan agama dan menegakkan agama, tidak memandang derajat atau status.