Apa kabar pengunjung ROCHIM BLOG yang berbahagia, bagi Anda pengunjung Muslim; Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bagi Anda pengunjung Non Muslim; Selamat Datang dan apa kabar kalian semua?. Sudah dua pekan ini penulis break corat-coret "rumah maya" ini, bukannya apa-apa, karena saat ini penulis konsentrasi "di dunia'" BLOG yang lain. Bagi pengunjung beragama Islam, SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA 1430 H. Dan mohon maaf apabila penulis selama ini banyak melakukan kesalahan kepada para pengunjung sekalian. Bagi pengunjung yang beragama non Islam, tidak ada salahnya Anda mempelajari mengenai puasa.
Saudaraku sekalian yang dimuliakan Allah SWT, RAMADHAN 1430 H telah kita jalani dan ini merupakan hari yang kedua (saat tulisan ini dimuat). Sudah kita jalani RAMADHAN 1430 H ini secara optimal? Sudahkah kita canangkan target-target untuk mendapatkan PREDIKAT TAKWA dari Allah SWT? Misalnya, mengkhatamkan Al-Qur'an 1 kali, 2 kali, 3 kali dan seterusnya. Sudahkah kita canangkan SHOLAT MALAM (TARAWIH) tanpa lubang yang kita tinggalkan? Sudahkah kita anggarkan untuk berinfak di bulan yang suci, penuh rahmat dan ampunan ini? Atau Ibadah-ibadah lain yang dianjurkan Allah SWT dan dicontohkan Rosulullah SAW?. Dan sudahkah kita membekali diri dengan ilmu-ilmu Agama Allah SWT yaitu Islam ini?
Saudaraku, mudah-mudahan 'goresan maya' ini bisa menjadi referensi, motivasi bagi penulis dan pembaca sekalian.
"Ramadhan adalah bulan perasaan dan ruhani, serta saat untuk menghadapkan diri kepada Allah SWT. Sejauh yang saya ingat, ketika bulan Ramadhan menjelang, sebagian Salafush Shalih mengucapkan selamat tinggal sebelas bulan yang lain, sampai mereka ketemu dengan sholat I'ed. Karena yang mereka rasakan adalah RAMADHAN adalah bulan ibadah, bulan untuk melaksanakan shiyam (puasa) dan qiyam (shalat malam) dan kami ingin menyendiri hanya dengan Tuhan kami, Allah SWT". (Hasan Al-Banna).
Saudaraku sekalian, Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an. Rasulullah saw. pernah bersabda mengenainya, "Puasa dan Al-Qur'an itu akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, *Ya Rabbi, aku telah menghalangi-nya dari makan dan
syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa'at untuknya." 'Sedangkan Al-Qur'an akan berkata, 'Ya Rabbi, aku telah mengbalanginya dan tidur di malam hari, maka perkenankan aku memberikan syafaat untuknya. 'Maka Allah memperkenankan ke-duanya memberikan syafaat. " (HR. Imam Ahmad dan Ath Thabrani)
Karena itu, Saudaraku sekalian, hendaklah Anda semua berusaha agar hati Anda menyatu dengan Allah swt. Pada malam-malam bulan mulia ini. Sesungguhnya puasa adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah swt. bagi diri-Nya sendiri. "Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. la untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasannya."
Ini, wahai Saudara, mengisyaratkan bahwa setiap amal yang dilaksanakan oleh manusia mengandung manfaat lahiriah yang bisa dilihat, dan di dalamnya terkandung semacam bagian untuk diri kita. Kadang-kadang jiwa seseorang terbiasa dengan shalat, sehingga ia ingin melaksanakan banyak shalat sebagai bagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan dzikir, sehingga ia ingin banyak berdzikir kepada Allah sebagai bagian bagi dirinya. Kadang-kadang ia terbiasa dengan menangis karena takut kepada Allah, maka ia ingin banyak menangis karena Allah sebagai bagian bagi dirinya. Adapun puasa, wahai Akhi (saudara laki-laki), di dalamnya tidak terkandung apa pun selain larangan. Ia harus melepaskan diri dari bermacam keinginan terhadap apa yang menjadi bagian dirinya. (Hasan Al-Banna).
Saudara sekalian, hendaklah senantiasa ingat bahwa Anda semua berpuasa RAMADHAN karena melaksanakan perintah Allah swt. Maka berusahalah sungguh-sungguh untuk beserta dengan Allah SWT dengan hati Anda pada bulan RAMADHAN ini.
RAMADHAN adalah bulan keutamaan. ia mempunyai kedudukan yang agung di sisi Allah SWT. Hal ini telah dinyatakan dalam kitab-Nya, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil)." (Al-Baqarah:185)
Nabi saw. bersabda, "]ika bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu, kemudian datang seorang penyeru dari sisi Allah Yang Maha Benar SWT "Wahai pencari kejahatan, berhentilah!Dan wahai pencari kebaikan, kemarilah!'"
Wahai Akhi, pintu-pintu surga dibuka, karena manusia berbondong-bondong melaksanakan ketaatan, ibadah, dan taubat, sehingga jumlah pelakunya banyak. Setan-setan dibelenggu, karena manusia akan beralih kepada kebaikan, sehingga setan tidak mampu berbuat apa-apa. Kalaupun masih ada pelaku-pelaku kejahatan, maka ketahuilah bahwa pengkaderan syetan (sebelum RAMADHAN) kepada pelaku tersebut telah berhasil. Kepada Hari-hari dan malam-malam RAMADHAN, merupakan masa-masa kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT, agar orang-orang yang berbuat baik menambah kebaikannya dan orang-orang yang berbuat jahat mencari karunia Allah SWT. sehingga Allah SWT mengampuni mereka dan menjadikan mereka hamba-hamba yang dicintai dan didekatkan kepada Allah SWT.
Bulan RAMADHAN adalah Bulan diturunkannya Al-Qur'an. Oleh karena itu penulis ingin menukil tulisan dari seorang ulama Mesir, yaitu Alm. Syekh Hasan Al-Banna (semoga rahmat Allah SWT menyertainya). Dimana beliau adalah seorang yang kharismatik, yang telah menjadi legenda dalam dunia Islam.
Pandangan-pandangan beliau mengenai Al-Qur'an, tujuan-tujuan asasi dalam Al-Quran dan prinsip-prinsip utama yang menjadi landasan bagi petunjuk Al-Qur'an ada tiga :
1. Perbaikan Aqidah
Anda mendapati bahwa Al-Qur'anul Karim banyak menjelaskan masalah aqidah dan menarik perhatian kepada apa yang seharusnya tertanam sungguh-sungguh di
dalam jiwa seorang mukmin, agar ia bisa mengambil manfaatnya di dunia dan di akhirat. Keyakinan bahwa Allah swt. adalah Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, Yang
menyandang seluruh sifat kesempurnaan dan bersih dari seluruh kekurangan. Kemudian keyakinan kepada hari akhir, agar setiap jiwa dihisab tentang apa saja yang
telah dlkerjakan dan ditinggal kannya. Wahai Akhi,jika Anda mengumpulkan ayat-ayat mengenai aqidah dalam Al-Qur'an, niscaya Anda mendapati bahwa keseluruhannya mencapai lebih dari sepertiga Al-Qur'an. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Baqarah, "Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kalian mengetahui." (Al-Baqarah: 21-22)
Wahai Akhi, setiap kali membaca surat ini, Anda mendapati kandungannya ini melintang di hadapan Anda. Allah swt. juga ber-firman dalam surat Al-Mukminun "Katakanlah, 'Kepunyaan siapa-kah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kalian mengetahui?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan Allah.' Katakanlah, 'Maka apakah kalian tidak ingat?' Katakanlah, 'Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan Allah.' Katakanlah, 'Maka apakah kalian tidak bertaqwa?' Katakanlah, 'Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kalian mengetahui?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan Allah.' Katakanlah, '(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kalian ditipu?' Sebenar-nya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta." (Al-Mukminun: 84-90)
Allah swt. juga berfirman di surat yang sama, "Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikannya) maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikannya), maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam." (Al-Mukminun: 101-103)
Allah swt. juga berfirman, "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia bertanya, 'Mengapa bumi (jadi begini)?' Pada hari itu bumi menceritakan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrab pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrab pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (Az-Zalzalah: 1-8)
Allah swt. berfirman, "Hari Kiamat. Apakah hari Kiamat itu? Tahukah kalian apakah hari Kiamat itu?" (Al-Qari'ah: 1-3) Dalam surat lain Allah berfirman, "Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. Sampai
kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu). Dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui."
(At-Takatsur: 1-4).
Wahai Akhi, ayat-ayat mi menjelaskan hari akhirat dengan pen-jelasan gamblang yang bisa melunakkan hati yang keras.
2. Pengaturan Ibadah
Anda juga membaca firman Allah swt. mengenai ibadah. "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat." (Al-Baqarah: 43) "...diwajib-kan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian." (Al-Baqarab: 183) "...mengerjakan haji adalah kewa-jiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (All Imran: 97) "Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun.'" (Nub: 10) Dan banyak lagi ayat-ayat lain mengenai ibadah.
3. Pengaturan Akhlak
Mengenai pengaturan akhlak, wahai Akhi, Anda bisa membaca firman Allah swt. "Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya." (Asy-Syams: 7-8) "...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada dalam diri mereka sendiri." (Ar-Ra'd:11)
"Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang sabar karena mencari ridha Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu)
surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shalih dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (Sambil mengucapkan), 'Salamun 'alaikum bima shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu),' maka alangkah baiknya tempat kesudahanitu." (Ar-Ra'd: 19-24) Wahai Akhi, Anda mendapati
bahwa akhlak-akhlak mulia bertebaran dalam kitab Allah swt. dan bahwa ancaman bagi akhlak-akhlak tercela sangatlah keras. "Dan orang-orang yang memutuskan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam)." (Ar-Ra'd: 25)
Inilah peraturan-peraturan tersebut, Ikhwan sekalian, sebenarnya, peraturan-peraturan itu lebih tinggi daripada yang dikenal oleh manusia, karena di dalamnya terkandung semua yang dikehendaki manusia untuk mengatur urusan masyarakat. Ketika mengupas sekelompok ayat, maka Anda mendapati makna-makna ini jelas dan gamblang. "Seperempat Juz Khamr" yang diawali dengan "Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi" (Al-Baqarah: 219), mengandung lebih dari dua puluh lima hukum praktis: tentang khamr, judi, anak-anak yatim, pernikahan laki-laki dan wanita-wanita musyrik, haid, sumpah, ila', talak, rujuk, khuluk, nafkah, dan hukum-hukum lainnya yang banyak sekali Anda dapatkan dalam seperempat juz saja. Hal ini karena surat Al-Baqarah datang untuk mengatur masyarakat Islam di Madinah.
Ikhwan tercinta, hendaklah Anda semua menjalin hubungan dengan kitab Allah. Bermunajatlah kepada Tuhan dengan kitab Allah. Hendaklah masing-masing dari kita memperhatikan prinsip-prinsip dasar yang telah saya sebutkan ini, karena itu akan memberikan manfaat yang banyak kepada Anda, wahai Akhi. Insya Allah Anda akan mendapatkan manfaat darinya.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Sayidina Muhammad dan kepada segenap keluarga dan sahabatnya.
Ramadhan Bulan Pembinaan Diri, Keluarga dan Masyarakat
Abdul Rochim, Sabtu, 22 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap sob... Met puasa ya...
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Bina diri, keluarga, dan masyarakat. Penuhi semua target diri dan jamaah. Semangat!
______________________________
Salam Ukhuwah BERSAMA DAKWAH
Lum di benerin juga ya kang...
wah bisa sepi kalo gini (becanda)
mas masuk aja edit html
cari kode ini nah itu hapus aja.
http://pic.photobucket.com/bwe.gif
sebelumnya di backup dulu yah (takut saya salah).
semoga membantu
Met menjalankan ibadah puasa bang, semoga puasa kita thn nich lbh baik dari thn kemarin amien.
Selamata menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1430 H. semoga kita tetap diberi keimanan tuk menjalankan puasa ini, sehingga kita akan memperoleh derajat taqwa sesuai tujuan. amin