“Melalui Anda, saya mengundang Presiden Indonesia untuk mengunjungi Gaza,” ujar Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya saat menerima Delegasi Kemanusiaan Indonesia, ACT dan BSMI di ruang pertemuan Perdana Menteri, Gaza City, Palestina, Kamis 29 Juli 2010. Haniya menganggap penting peranan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dalam upaya mendukung perjuangan Bangsa Palestina menuju kemerdekaannya.
Sebelumnya, masing-masing ketua tim BSMI dan ACT menyampaikan rencana program dan bantuan yang diberikan kepada bangsa dan masyarakat Palestina kepada PM Ismail Haniya. Dalam kesempatan itu, Haniya didampingi oleh beberapa pejabat penting Palestina lainnya antara lain Deputi Menteri Luar Negeri Palestina, DR. Ahmed Yousef dan pejabat kementerian lainnya. Ketua Tim ACT, Imam Akbari yang juga Vice Presiden Program ACT menyatakan atas nama masyarakat Indonesia merasa kagum atas semangat perjuangan Bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.
“Apa yang kami lihat dan saksikan selama sepuluh hari di Gaza dan Palestina umumnya, perjuangan dan semangat hidup bangsa ini telah memberi kami inspirasi luar biasa. Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Perdana Menteri Ismail Haniya selaku pemimpin bangsa yang mulia ini dan masyarakat Palestina umumnya,” kata Imam Akbari.
Tidak lupa Imam Akbari juga memberikan apresiasi luar biasa kepada seluruh jajaran Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Sosial Palestina dalam upaya kerja sama lembaga kemanusiaan ACT untuk mewujudkan program-programnya di Gaza. Selain mengunjungi beberapa panti asuhan anak yatim dan anak-anak korban serangan Israel dan memberikan bantuan langsung, ACT juga bersilaturahim dengan beberapa perguruan tinggi di Gaza yang berharap bisa bekerja sama dengan Perguruan Tinggi di Indonesia. “Alhamdulillah, kami juga telah difasilitasi untuk segera mewujudkan program utama kami di Gaza untuk membangun Sekolah Indonesia di wilayah Bait Lahia, Gaza Utara,” terang Imam.
Selama sepuluh hari berada di Gaza, dan mengunjungi wilayah-wilayah lainnya di Palestina seperti Khan Younis dan Gaza Utara. Beberapa panti asuhan dan panti rehabilitasi anak seperti The Mercy Association for Children dan Al Zahra Development Associaton sempat dikunjungi tim ACT. Di tempat itu, tim ACT memberikan dan membacakan kartu pos dari anak Indonesia untuk anak-anak Palestina. Anak-anak itu sangat bahagia menerima kartu pos dan bersemangat untuk menulis balasan kartu pos untuk Anak Indonesia. Selain itu, mereka juga menggambar suasana Gaza yang terekam dalam pandangan dan perasaan mereka. Gambar-gambar tersebut akan dibawa tim ACT untuk diperlihatkan kepada anak-anak di Indonesia.
Mendengar penyampaian program dari delegasi Indonesia, PM Ismail Haniya merasa senang dan menyambut antusias. “Semua program yang disampaikan oleh tim kemanusiaan Indonesia menunjukkan bahwa Palestina tidak sendirian dalam memerjuangkan kemerdekaannya. Saya percaya, Indonesia akan menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa kami untuk meraih kemerdekaan yang kami cita-citakan,” ujar Haniya.
Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia, tentu saja akan sangat strategis pengaruh dan dampak dari program kemanusiaan di tanah Palestina yang masih terus berjuang melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan. Wajar jika dalam kesempatan itu, PM Ismail Haniya mengundang Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengunjungi Gaza, Palestina. “Saya telah menerima kunjungan Delegasi Parlemen Indonesia beberapa waktu lalu, sekarang melalui Anda, Saya mengundang Presiden Indonesia untuk berkunjung ke Gaza,” ajak Haniya seraya diamini oleh seluruh anggota delegasi Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada seluruh anggota delegasi kemanusiaan Indonesia. Ketua tim menerima plakat ucapan terima kasih dari Pemerintah Palestina dan masing-masing anggota delegasi dikalungi syal khas Palestina dengan tanda tangan khusus dari PM Ismail Haniya. Di ujung syal tersebut tertulis dalam bahasa Arab, “Akhukum, Ismail Haniya. Perdana Menteri Palestina”. Bahasa yang indah dan mencerminkan kerendahan hati pemberinya.
Sebelumnya, Imam Akbari juga mengalungkan syal dari ACT dan menghadiahi sebuah plakat program ACT bertuliskan “Simpathy of Solidarity Palestina”. PM merasa senang dengan hadiah tersebut. Babak baru program kemanusiaan ACT di Palestina baru dimulai, kerja keras untuk mewujudkan berdirinya Sekolah Indonesia di Gaza harus ditingkatkan dan memerlukan sinergi lebih luas dari seluruh masyarakat dan elemen kemanusiaan Indonesia. Semoga bisa segera terwujud.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Beberapa anggota DPR dan LSM telah ke Gaza. Selain untuk memberikan bantuan juga untuk memberikan support pada mereka. Semoga presiden menerima tantangan ini.
Salam ukhuwah