Untuk yang kesekian kalinya, sebuah layanan kesehatan yang belum bisa dirasakan oleh semua orang, terutama rakyat miskin. Sungguh ironi, sebuah negeri yang memiliki kekayaan alam melimpah, tapi belum bisa dirasakan oleh semua rakyat Indonesia.
Jombang - Seorang ibu yang baru melahirkan, Siti Yuliana (32), warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang, tertahan di Puskesmas Bandar Kedungmulyo, sejak tiga hari lalu. Siti dan bayinya tidak diizinkan pulang, karena belum melunasi biaya persalinan.
"Saya tak bisa mengajak anak dan isteri saya pulang. Sebab kami belum bisa melunasi
biaya persalinan di Puskesmas ini," kata suami Siti, Sudarmaji (36) kepada detiksurabaya.com di teras Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Selasa (24/11/2009).
Menurut Sudarmaji, 3 hari lalu ia membawa isteri dan anaknya ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo. Sebelum dibawa ke Puskesmas, isterinya sempat dibawa ke dukun persalinan. Namun oleh dukun itu, ia disarankan membawa isterinya ke puskesmas.
Bermodal jaminan KTP, Sudarmaji berjanji siap melunasi semua biaya persalinan isterinya jika sudah melahirkan. Uang sebesar Rp 230 ribu diberikan ke pihak puskesmas. Setelah 3 hari sejak isterinya melahirkan, Sudarmaji belum bisa melunasi biaya itu.
Biaya persalinan di Puskesmas milik Pemkab Jombang itu, mencapai Rp 633 ribu. Sisa biaya yang harus dilunasi sebesar Rp 403 ribu. "Saya akan mencari pinjaman dulu ke tetangga," ungkap Sudarmaji yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Sementara itu menurut Kepala Ruang Persalinan Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Sri Indayani, saat datang ke Puskesmas, keluarga Yuliana tidak membawa kartu Jamkesmas maupun Jamkesda. "Karena itu kami tidak mengizinkan pulang sebelum lunas," tutur Indayani.
Dengan pendidikan yang hanya tamat SD, Sudarmaji tidak tahu jika untuk mendapat pelayanan kesehatan secara gratis, harus memenuhi sejumlah persyaratan. Bagi dia biaya kesehatan bagi warga miskin seperti dirinya itu, gratis seperti yang diiklankan pemerintah.
Tega...., Ibu dan Bayi Disandera !!!!!!!!
Abdul Rochim, Senin, 23 November 2009
Label:
Kolom Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wach kasihan bgt bang nasib keluarga tersebut harusnya pemerintah bisa lebih merealisasikan apa yg sdh dijanjikan kepada rakyatnya masalah pengobatan yang katanya gratis.
semoga pemerintah lebih memperhatikan kasus seperti ini .
jumlah kasus seperti ini sekarnag semakin meningkat , semoga pelayanan kesehatan warga miskin semakin diperhatikan .
kasian sekali , semoga ada pelayanan persalinan geratis untuk kedepannya .